Senin, 31 Mei 2010

Agar Tidak (asal) Menikah Dini

Karya : Redaksi Buletin Asy-syifaa’

Buletin Asy-Syifaa’ edisi 2 tahun 2002

“Aku ini bukan menikah dini loh, dek,” demikian ungkapan yang mengalir dari seorang saudari yang memutuskan untuk menikah ketika beliau masih kuliah. Menurut beliau, seseorang disebut menikah dini adalah jika menikah tanpa kesiapan apapun atau dengan kata lain orang tersebut sebenarnya belum layak untuk menikah.

Ada beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai cara untuk menentukan seseorang itu layak menikah atau tidak. Mengutip salah satu hadist Rasulullah: “Wahai para syabab, barangsiapa diantara kalian telah mencapai kemampuan ba’ah maka kawinlah. Karena sesungguhnya pernikahan itu akan lebih mampu menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum memiliki kemampuan istithoah maka hendaklah ia berpuasa karena sesungguhnya puasa itu akan meredakan gejala dan hasrat seksual.”

Berdasarkan hadist diatas, minimal ada tiga kriteria utama yang dapat dijadikan landasan bagi sesorang untuk mengukur dirinya sudah layak untuk menikah atau belum.

Yang pertama adalah syabab. Dalam hadist ini Rasululah saw menggunakan kata syabab yang sering dimaknakan sebagai pemuda. Akan tetapi, siapakah sebenarnya yang dimaksud dengan syabab? Dalam buku ‘Indahnya Pernikahan Dini’, Ust. Mohammad Fauzil Adhim mengatakan bahwa syabab adalah sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh (kedewasaan berpikir) dan usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Masa ini seharusnya telah dialami oleh tiap-tiap orang pada rentang usia sekitar 14-17 tahun. Salah satu tanda yang biasa dipakai sebagai patokan adalah datangnya ihtilam (mimpi basah). Akan tetapi, pada masa sekarang, datangnya ihtilam sering tidak sejalan dengan telah cukup matangnya pikiran. Sehingga generasi yang lahir pada zaman ini banyak yang telah memiliki kematangan seksual tetapi belum memiliki kedewasaan berpikir.

Oleh karena itulah nabiyullah telah menggariskan syarat tambahan bagi seorang syabab untuk menikah yaitu kemampuan istithoah atau kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab. Banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh seseorang yang telah menikah. Sebagai seorang suami ia harus mampu menjadi imam bagi keluarganya, wajib memberi pakaian kepada istrinya dan juga menyediakan tempat tinggal sesuai dengan kesanggupanya. Sementara sang istri wajib menerima penunaian tanggung jawab suaminya dengan hati yang terbuka, dan tidak menuntut suami untuk memberikan sesuatu di luar kesanggupannya. Harus ada suatu mekanisme saling memahami antara keduanya. Jangan sampai ada kekecewaan apabila kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan yang dimiliki.

Satu hal yang perlu ditekankan adalah mengenai tanggung jawab dalam hal materi. Tidak boleh dilupakan bahwa ada perbedaan yang mendasar antara memiliki pekerjaan tetap dengan tetap memiliki pekerjaan. Terkadang masa kuliah bisa menjadi hambatan bagi seseorang untuk memiliki pekerjaan tetap. Tetapi ia masih memiliki penghasilan walaupun pekerjaannya esok bisa jadi berbeda dengan hari ini. Jangan sampai muncul stigma bahwa seseorang berpenghasilan adalah hanya orang yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Karena banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap masih dapat memiliki penghasilan asalkan ia masih tetap mau berusaha.

Kriteria terakhir adalah kriteria ba’ah atau kriteria mampu melakukan hubungan suami istri menurut definisi yang diberikan ibnu Qayyim Al Jauzi.
Akhirnya, semua orang perlu mempersiapkan diri menghadapi gerbang pernikahan. Manusia adalah makhluk yang terdiri dari tiga unsure: unsur fikriyah, unsur jasadiyah atau fisik dan unsur ruhiyah. Persiapan seseorang untuk menikah itu ibarat persiapan seseorang yang akan melakukan perjalanan jauh. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan ketiga unsur ini.

Pertama, unsur fikriyah yaitu pengetahuan. Pengetahuan seseorang akan bertambah bilamana ia mau belajar. Buku-buku tentang pernikahan islami sudah banyak diterbitkan, apalagi majalah. Bertanya kepada teman atau saudara yang sudah lebih dahulu menikah juga baik.

Kedua, unsur jasadiyah atau fisik. Allah lebih menyukai muslim yang kuat. Maka jangan sampai mengecewakan pasangan dengan kelemahan fisik kita. Olahraga, menambah pengetahuan tentang jasad, banyak mempelajari tentang pemenuhan gizi seimbang, menjalani pola hidup sehat bisa membantu menjaga kondisi tubuh.
Dan yang terakhir adalah unsur ruhiyah. Manusia diturunkan oleh Allah untuk beribadah. Jadi, seluruh aspek dalam hidup kita harus dalam rangka ibadah, termasuk melaksanakan pernikahan. Jangan sampai pernikahan malah menjadi sebab seseorang mengingkari kebesaran-Nya.

Ada kisah menarik dari cucu Rasululah saw, Al Hasan bin Ali ra. Suatu ketika seorang laki-laki berkata kepada cucu nabi ini, “Saya mempunyai seorang putri. Jika ada yang berniat menikahinya, saya akan nikahkan dia.”
Maka Al hasan berkata,”Nikahkan putrimu dengan laki-laki yang bertakwa kepada Allah SWT. Jika ia menyukai putrimu, ia pasti akan memuliakanya. Dan jika ia sedang marah, ia tidak akan menzalimi putrimu.”
Artinya, jika sesorang memiliki kebersihan ruhiyah dengan ketakwaan kepada-Nya, sikapnya akan tetap terkendali oleh ketakwaan. Kalaupun emosinya memuncak, Insya Allah peringatan Allah dalam kitab suci-Nyua akan meredam gejolak emosi itu.

Wallahu a’lam bisshawab

Minggu, 30 Mei 2010

Bercanda Ada Batasnya

Penulis: Ummu ‘Aisyah

Saudariku muslimah, berbeda dengan sabar yang tidak ada batasnya, maka bercanda ada batasnya. Tidak bisa dipungkiri, di saat-saat tertentu kita memang membutuhkan suasana rileks dan santai untuk mengendorkan urat syaraf, menghilangkan rasa pegal dan capek sehabis bekerja. Diharapkan setelah itu badan kembali segar, mental stabil, semangat bekerja tumbuh kembali, sehingga produktifitas semakin meningkat. Hal ini tidak dilarang selama tidak berlebihan.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun Bercanda

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengajak istri dan para sahabatnya bercanda dan bersenda gurau untuk mengambil hati serta membuat mereka gembira. Namun canda beliau tidak berlebihan, tetap ada batasnya. Bila tertawa, beliau tidak melampaui batas tetapi hanya tersenyum. Begitu pula dalam bercanda, beliau tidak berkata kecuali yang benar. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam beberapa hadits yang menceritakan seputar bercandanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Aku belum pernah melihat Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan amandelnya, namun beliau hanya tersenyum.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pun menceritakan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai, Rasullullah! Apakah engkau juga bersendau gurau bersama kami?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sabdanya, “Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.” (HR. Imam Ahmad. Sanadnya Shahih)

Adapun contoh bercandanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bercanda dengan salah satu dari kedua cucunya yaitu Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu. Ia pun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira.” (Lihat Silsilah Ahadits Shahihah, no hadits 70)

Adab Bercanda Sesuai Syariat

Poin di atas cukup mewakili arti bercanda yang dibolehkan dalam syariat. Selain itu, hal penting yang harus kita perhatikan dalam bercanda adalah:

1. Meluruskan tujuan yaitu bercanda untuk menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu, serta menyegarkan suasana dengan canda yang dibolehkan. Sehingga kita bisa memperoleh semangat baru dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat.

2. Jangan melewati batas. Sebagian orang sering berlebihan dalam bercanda hingga melanggar norma-norma. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.

3. Jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda.

4. Jangan bercanda dalam perkara-perkara yang serius. Seperti dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim (pengadilan-ed), ketika memberikan persaksian dan lain sebagainya.

5. Hindari perkara yang dilarang Allah Azza Wa Jalla saat bercanda.

- Menakut-nakuti seorang muslim dalam bercanda. Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun bersungguh-sungguh.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain.” (HR. Abu Dawud)

- Berdusta saat bercanda. Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku menjamin dengan sebuah istana di bagian tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di bagian tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meski ia sedang bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seseorang yang memperbaiki akhlaknya.” (HR. Abu Dawud). Rasullullah pun telah memberi ancaman terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa dengan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi)

- Melecehkan sekelompok orang tertentu. Misalnya bercanda dengan melecehkan penduduk daerah tertentu, atau profesi tertentu, bahasa tertentu dan lain sebagainya, yang perbuatan ini sangat dilarang.

- Canda yang berisi tuduhan dan fitnah terhadap orang lain. Sebagian orang bercanda dengan temannya lalu mencela, memfitnahnya, atau menyifatinya dengan perbuatan yang keji untuk membuat orang lain tertawa.

6. Hindari bercanda dengan aksi atau kata-kata yang buruk. Allah telah berfirman, yang artinya, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian.” (QS. Al-Isra’: 53)

7. Tidak banyak tertawa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan agar tidak banyak tertawa, “Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR. Ibnu Majah)

8. Bercanda dengan orang-orang yang membutuhkannya.

9. Jangan melecehkan syiar-syiar agama dalam bercanda. Umpamanya celotehan dan guyonan para pelawak yang mempermainkan simbol-simbol agama, ayat-ayat Al-Qur’an dan syair-syiarnya, wal iyadzubillah! Sungguh perbuatan itu bisa menjatuhkan pelakunya dalam kemunafikan dan kekufuran.

Demikianlah mengenai batasan-batasan dalam bercanda yang diperbolehkan dalam syariat. Semoga setiap kata, perbuatan, tingkah laku dan akhlak kita mendapatkan ridlo dari Allah, pun dalam masalah bercanda. Kita senantiasa memohon taufik dari Allah agar termasuk ke dalam golongan orang-orang yang wajahnya tidak dipalingkan saat di kubur nanti karena mengikuti sunnah Nabi-Nya. Wallahul musta’an.

***

Diringkas dari: majalah As-Sunnah edisi 09/tahun XI/ 1428 H/2007 M.
Artikel www.muslimah.or.id

Jumat, 28 Mei 2010

Daun terbang karena tiupan angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal

"Jika Kau menginginkan cinta dari seseorang, tunjukan cintamu
Cinta tidak membutuhkan keraguan, Tunjukan saja !!"

POHON

Alasan mengapa orang2 memanggilku "Pohon" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Setelah itu, aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 orang wanita ketika aku masih di SMA. Ada satu wanita yang sangat aku cintai, tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak memiliki wajah yang cantik, tubuh yang sexy, dsb, dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya, sangat menyukainya, menyukai gayanya yang innocent, imutnya, aku menyukai kepandaiannya dan kekuatannya. Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia sangat luar biasa dan tidak serasi untukku. Aku juga takut, jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. Aku juga takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya. Aku merasa dia adalah "sahabatku" dan aku akan memilikinya tiada batasnya dan aku tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir, dia menemaniku selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis2 lain, dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun.

Ketika aku mencium pacarku yan kedua, dan terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah dan berkata "lanjutkan saja" dan setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak .. dan merah ..

Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis, but.. aku tertawa dengannya seharian. Ketika semuanya telah pulang, dia sendirian di kelas untuk menangis. Dia tidak tau bahwa aku kembali dari latihan sepakbola dan mengambil sesuatu di kelas, dan aku melihatnya menangis selama sejam-an.

Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. Pernah sekali mereka berdua perang dingin, aku tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya dia masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau bahwa dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia, aku juga sedih.

Ketika aku putus dengan pacarku yang ke 5, aku mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ada sesuatu yang ingin dia katakan pada ku. Aku cerita padanya tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata tentang dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. Aku tau pria itu. Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan menarik.

Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatinya aku, tapi aku hanya bisa tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika aku sampai dirumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat di dadaku. Aku tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun tidak bisa.

Air mata mengalir dan aku jatuh menangis. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk seorang pria yang mengacuhkan kehadirannya.
Ketika upacara kelulusan, aku membaca SMS di Handphoneku. SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis.

SMS itu berbunyi, "Daun terbang karena Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".

DAUN

Selama SMA, aku suka mengoleksi daun2, kenapa? Karena aku merasa bahwa daun untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali dan selama ini membutuhkan banyak kekuatan.

Selama 3 thn di SMA, aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya, Aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya - CEMBURU -. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan.

Ketika mereka putus, aku menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.

Aku menyukainya dan aku tau bahwa dia juga menyukaiku, but mengapa dia tidak mau mengatakannya? Sejak dia mencintaiku, mengapa dia tidak yang memulainya dulu untuk melangkah dan mengatakannya?

Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku selalu sakit. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sakit.

Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan, tapi mengapa dia memperlakukanku dengan sangat baik ? diluar perlakuannya hanya untuk seorang teman.

Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati, aku tau kesukaannya, kebiasaannya. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa aku ketahui. Kau tidak mengharapkan aku seorang wanita yang mulai mengatakannya bukan ?

Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberiknya perhatian, menemaninya, dan mencintainya. Berharap, bahwa suatu hari, dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telphonenya setiap malam, mengharapkannya untuk mengirimku SMS. Aku tau sesibuk apapun dia, dia pasti meluangkan waktunya untuk ku.

Karena itu, aku menunggunya. 3 tahun cukup berat untuk kulalui dan aku mau menyerah. Kadang aku berpikir untuk tetap menunggu. Luka dan Sakit hati, dan dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini.

Ketika diakhir tahun ke3, seorang pria mengejarku dia adalah adik kelasku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Dari penolakan2yang telah ditunjukkan, aku merasa bahwa aku ingin memberikan dia ruang kecil dihatiku.

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon. Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil dihatiku.

Aku tau Angin ini akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik. Akhirnya Aku meninggalkan Pohon, tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal.

"Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak memintanya untuk tinggal"

ANGIN

Karena aku menyukai seorang gadis bernama Daun, karena dia sangat bergantung pada Pohon, jadi aku harus menjadi Angin yang kuat.

Angin akan meniup Daun terbang jauh. Ketika aku pertama kalinya, ketika 1 bulan setelah aku pindah sekolah. aku melihat seorang memperhatikan kami bermain sepakbola. Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon. Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu di matanya. Ketika Pohon melihat kearah Daun, ada senyum di matanya.

Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti daun yang suka melihat Pohon. Satu hari, dia tidak tampak, aku merasa kehilangan.

Pohon juga tidak ada saat itu, Aku pergi ke kelas mereka, melihat Pohon sedang memperhatikan daun. Air mata mengalir dimata daun ketika Pohon pergi, besoknya, aku melihat Daun ditempatnya yang biasa, memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Menulis catatan dan memberikan kepadanya. Dia sangat kaget.

Dia melihat kearahku, tersenyum dan menerima catatanku. Besoknya,dia datang, menghampiriku dan memberiku catatan.

Hati daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena daun tidak mau meninggalkan Pohon. Aku melihat ke arahnya dengan kata2 tersebut dan pelan - pelan dia mulai berkata padaku dan menerima kehadiranku dan telp ku.

Aku tau orang yang dia cintai bukan aku,tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukai aku. Selama 4 bln, aku telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya. Setiap kali dia mengalihkan pembicaraan .. tapi aku tidak menyerah, aku memutuskan untuk memiliki dia dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku. Aku bertanya," apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?", dia berkata, "aku mengengadahkan kepalaku".

"Ah?" Aku tidak percaya apa yang aku dengar."Aku mengengadahkan kepalaku" dia berteriak. Aku meletakkan telp, berpakaian dan naik taxi ketempat dia, dan dia membuka pintu aku memeluknya kuat2.

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".

Rabu, 26 Mei 2010

10 Manfaat Sehat Senyum

“Senyum anda, Senyum kami “. Itu slogan yang biasa didengungkan para praktisi kesehatan gigi. Ini yang setiap hari dilakukan oleh mereka. Berusaha untuk menganalisis masalah utama kesehatan gigi dan mulut, melakukan tindakan perawatan gigi dan mulut, mengevaluasi hasilnya, melakukan penelitian dan terobosan terhadap kemungkinan perawatan yang lebih canggih serta terus mengupdate perkembangan teknologi semata-mata hanya dengan satu tujuan yaitu bagaimana membuat semua orang bisa “tersenyum” tentu saja senyum yang sehat dan indah. Senyum mungkin bagi anda adalah hal yang sederhana dan mudah, cukup menarik sudut bibir ke arah samping dan menampakkan gigi mudah kan? Namun tidak sesederhana itu, kadang tersenyum saat-saat tertentu sangatlah sulit. Terlebih jika anda tidak “mood” untuk senyum.

Senyum dihubungkan dengan karakter seseorang, karena tidak sedikit ditemukan sifat individu yang “murah senyum”. Senyum banyak dikaitkan dengan perasaan hati, kondisi jiwa, dan mood. Senyum dapat mempengaruhi kesehatan, tingkat stress, dan daya tarik anda. Senyum juga dipercaya sebagai salah satu jalan jika ingin awet muda. Senyum diketahui mempunyai manfaat untuk kesehatan diantaranya yaitu :

1. Senyum membuat anda lebih menarik.

Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari anda, tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.

2. Senyum mengubah mood anda

Ketika anda merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood anda akan berubah menjadi lebih baik.

3. Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum

Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya, dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka anda akan disukai oleh banyak orang.

4. Senyum dapat Mengurangi stress

Stress secara nyata dapat muncul di wajah anda. Senyum membantu mencegah kesan bahwa kita sebenarnya sedang lelah atau merasa ”down”. Jika anda sedang stresss cobalah untuk tersenyum, maka stress anda akan berkurang dan anda akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.

5. Senyum meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anda

Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika anda tersenyum, fungsi imun meningkatkan kemungkinan anda menjadi lebih rileks.

6. Senyum menurunkan tekanan darah anda

Ketika anda tersenyum,maka tekanan darah anda akan menurun. Jika anda tak percaya, anda boleh mencobanya sendiri, jika anda memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah anda.

7. Senyum mengeluarkan endorphins, (pereda rasa sakit secara alami) dan serotonin

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.

8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan membuat anda terlihat lebih muda

Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat anda terlihat lebih muda. Jika anda ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyum anda sepanjang hari, maka anda akan terlihat lebih muda, dan merasa lebih baik.

9. Senyum membuat anda tampak sukses

Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat anda melakukan pertemuan dan saat ada janji, yakin rekan-rekan kerja, sahabat, orang-orang terdekat anda akan merasakan sesuatu yang berbeda.

10. Senyum membuat anda tetap positif

Cobalah tes ini: Senyumlah. Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulit kan ? . Karena ketika anda tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh anda bahwa “hidup anda saat ini baik-baik saja”.

Maka jauhkan diri anda dari depresi, stress, dan rasa khawatir dengan satu kata yaitu “senyum”, tentu saja dengan memberikan senyum pada tempat dan suasana yang tepat, tidak kemudian berlebihan. Karena jika berlebihan, maka tentu orang lain akan menganggap anda kurang waras…lalu pertanyaan sederhananya… “sudahkan anda tersenyum hari ini…??”

sumber http://gusimerah.blogspot.com/2009/06/10-manfaat-sehat-senyum.html